Candi Sukuh Karanganyar Nan Exsotik Di Kaki Gunung Lawu

Candi Sukuh tepatnya terletak di Dusun Sukuh, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah lokasi candi ini berdiri megah semenjak zaman kerajaan Majapahit.

Candi Sukuh berbentuk Piramind yang berada di lereng Gunung Lawu ini, dipercaya sebagai tempat untuk uji keperawanan. Apa saja yang menarik di balik cerita ini dan misteri Candi Sukuh ?
Candi ini ditemukan oleh arkeolog pada masa pemerintahan Gubernur Sir Raffles Thomas pada tahun 1815. Pada saat diketemukan Candi Sukuh dalam keadaan yang penuh kerusakan. Banyak patung yang dirusak, bahkan sebuah patung lingga berukuran besar pecah menjadi dua bagian. Raffles menyimpulkan bahwa perusakan ini dilakukan oleh para penganut agama Islam di abad 16, berdasarkan pola kerusakan yang sama di daerah-daerah yang menjadi titik penyebaran agama Islam.

Pada abad ke-15 adalah masa masuknya agama Islam dan Kerajaan Majapahit mulai mengalami kemunduran yang menyebabkan makin berkurangnya penganut agama Hindu di Jawa. Tapi di saat itu pula para penguasa Majapahit mendirikan Candi Sukuh di kaki Gunung Lawu, yang dianggap sebagai tempat sakral untuk memuja para arwah leluhur dan sebagai perlambang kesuburan. Maka tidak heran apabila di Candi Sukuh ditemukan banyak relief Lingga dan Yoni, sebagai perlambang alat kelamin pria dan wanita.


Berbeda dengan kebanyakan candi agama Hindu lainnya, Candi Sukuh tidak menghadap ke arah terbitnya matahari, melainkan menghadap ke arah barat. Selain itu, bentuk bangunannya juga berbeda. Bisa dibilang bahwa bangunan Candi Sukuh sekilas mirip dengan bangunan suku Maya di Amerika Selatan yang lebih mirip dengan piramid terpotong yang dikelilingi oleh monolit dan patung-patung besar. Bentuk bangunan Candi Sukuh lebih menyerupai trapesium dengan tiga teras bertingkat dengan satu anak tangga di bagian tengah sisi depan candi tersebut. Bentuk ini diperkirakan dibuat karena semakin berkurangnya pengaruh agama Hindu, yang menyebabkan pembuat candi kembali menggunakan desain dengan pola animisme.

Saat memasuki Candi Sukuh, jelas terlihat relief yang menggambarkan manusia sedang berhubungan badan,bentuk kelamin pria dan wanita dengan penggambaran Lingga dan Yoni. Tapi jangan berpikiran kotor dulu, bentuk-bentuk itu merupakan lambang untuk menghilangkan atau menyembuhkan segala kekotoran di dalam hati manusia.

Selain bangunan candi, di Candi Sukuh juga dapat ditemui berbagai relief, seperti relief Bima yang menempa keris bersama Ganesha dan Arjuna. Lalu ada pula relief Dewi Kala yang berubah jadi raksasa yang ingin memangsa Sadewa yang berada dalam keadaan terikat. Selain itu, ada beberapa patung berbentuk garuda yang berukuran cukup besar, serta beberapa patung dengan bentuk pria yang sedang menggenggam (maaf) alat kelaminnya.

Di sisi sayap utara gapura pintu masuk Candi Sukuh terdapat relief raksasa yang menggigit ekor ular. Relief ini merupakan lambang dari sengkalan memet (lambang tahun pembuatan) yaitu tahun 1359 Saka atau 1437 Masehi. Tahun itu dianggap sebagai tahun diselesaikannya pembuatan Candi Sukuh. Sementara itu, di sisi selatan terdapat relief raksasa memakan manusia, yang juga merupakan sangkalan memet dengan arti yang sama dengan gapura sisi utara.

Berikutnya ada piramida yang mirip Suku Maya di Meksiko yang juga tak kalah membuat Anda penasaran. Nah, di bagian inilah dipercaya adanya mitos unik. Menurut pemandu, tempat ini mitosnya adalah untuk menguji keperawanan. Ada tangga sempit yang dihiasi lumut hijau menjulur ke atas.

Konon kalau perempuan melewati tangga ini kemudian bajunya robek, artinya perempuan itu sudah tidak perawan lagi. Jika dipikir secara logika, bagaimana tidak robek, jalannya saja sempit sekali. Sebenarnya tangga itu hanya mengantarkan Anda naik ke pelataran candi yang paling tinggi.

Jika sedang tidak ada rombongan wisatawan, suasana Candi Sukuh sangat sepi dan suasananya semakin eksotis. Ditambah udara dingin serta kabut menambah kesyahduan suasana yang sakral khas Candi Sukuh.

Tiket Masuk Objek Wisata sebesar Rp 3.000 saja Anda puas menikamati keindahan alam sekitar candi dan mengetahui keunikan setiap sudut area candi ini. Tapi jangan berani nekat datang ke sana di saat siang hari. Anda tak bakal puas jalan-jalan ke semua area candi, sebab kabut cepat turun dan menutupi kawasan candi bersejarah ini.

Untuk mencapai Candi Sukuh, anda bisa menggunakan jalur Solo, dengan menaiki bus jurusan Solo-Tawangmangu. Sebelum sampai di Terminal Tawangmangu, turunlah di Terminal Pandan dan menaiki bus atau angkot menuju Pertigaan Nglorog. Sesampai di sana, Candi Sukuh bisa dicapai dengan menaiki ojek - kendaraan satu-satunya yang menuju Candi Sukuh karena jalannya yang cukup terjal dan curam dengan sebelah kiri dan kanan berupa jurang.Apabila anda dari Yogyakarta, sebaiknya menggunakan Rental Mobil di jogjarentmobil.com karena tidak ada angkutan umun yang langsung menuju candi Sukuh.

Selamat menikmati keindahan dan keunikan Candi Sukuh Nan Ecotic ini.
Sumber : http://www.jogjarentalmobil.co.id/candisukuh.blog.html