Awal Mula Lahirnya Bisnis Angin Nitrogen, Adang Wijaya merupakan sosok yang berhasil mengubah pandangan orang terhadap angin ban kendaraan. Dulu angin ban dianggap hal yang sepele, kini hampir seluruh pemilik kendaraan mengisi bannya dengan nitrogen yang ada di banyak SPBU Pertamina. Semua itu berkat Green Nitrogen yang merupakan pelopor stasiun pengisian angin nitrogen.
Tidak ada yang instan dalam membangun bisnis, perlu kerja keras dan semangat yang lebih untuk menghadapi tantangan ketika membangun pondasi usaha. Sama halnya dengan Adang, dirinya harus terseok-seok jatuh bangun ketika awal mengembangkan Green Nitrogen.
Adan mengawali bisnisnya dari salah satu teman yang mempunyai ide menjual angin nitrogen di salah satu rest area di jalan tol. Adang pun langsung menyambut positif ide kreatif tersebut dengan memberikan modal. Namun, kios pengisian nitrogennya tidak dikemas dengan baik, sehingga usahanya pun tidak berkembang.
"Gregetnya itu biasa saja, kemasannya itu masih pakai gubuk," tutur Adang kepada Okezone saat dijumpai di Kantornya di daerah Bekasi, Jawa Barat beberapa waktu yang lalu.
Melihat kondisi tersebut, Adang merasa terpanggil untuk ikut turun tangan dalam bisnis itu. Pasalnya, dia mengaku sangat optimis dengan ide bisnis tersebut. Satu hal dalam pikirannya saat itu adalah mengemas bisnisnya secantik mungkin.
Adang kemudian membuat standarisasi dengan memodifikasi tampilan booth pengisian nitrogennya berukuran 9 m2, serta memakaikan seragam kepada karyawaannya. Pada saat itu, usahanya tersebut diberi merek Green Nitrogen.
Selanjutya, dia mencoba mengembangkan usaha tersebut dan membuat tiga booth Green Nitrogen di SPBU Pertamina di Jabodetabek. Namun, rencananya terbentur masalah pembiayaan.
Adang bahkan berniat menjual mobil SUV asal Amerika Serikat kesayangannya, namun sang istri melarang karena mobil itu dianggap memberikan sugesti Adang untuk mengejar proyek konsultan manajemennya yang merupakan profesi utamanya saat itu.
Akhirnya, Adang mendapatkan bantuan pendanaan dari ibunya sendiri, yang sekaligus menjadi mitra pertamanya. Sang ibu ikhlas memberikan uangnya sejumlah Rp150 juta, padahal uang tersebut rencananya ingin dibelikan sebuah mobil.
Dengan uang tersebut, akhirnya Adang berhasil membuka tiga di lokasi SPBU berbeda secara berurutan. SPBU Pertama di Harapan Indah Bekasi pada tanggal 19 Mei 2011. Outlet pertamanya itu tak lantas langsung diterima oleh masyarakat yang masih asing terhadap angin nitrogen.
"Ketika awal buka susahnya luar biasa. Pertama kali buka paling dapatnya sehari Rp5-Rp10 ribu, dulu harganya masih sama sampai sekarang. Zaman dulu dapat Rp40 ribu saja sudah senang banget, dapat Rp100 ribu ibaratnya kita sudah pesta. Memang masa tiga bulan pertama itu sulit sekali," kenangnya.
Namun, pada Agustus lalu, menjadi loncatan pertama bisnisnya terutama karena memasuki mudik lebaran. Adang pun tak menyianyiakan moment tersebut dengan memberikan promo-promo seperti isi dua ban gratis dua ban. Sambil memberikan diskon, dia bersama tim juga rajin mengedukasi pelanggannya tentang kelebihan angin nitrogen untuk ban kendaraan.
Benar saja, omzetnya pun langsung melonjak berkali-kali lipat. Per hari Adang bisa mengantongi omzet hingga Rp2 juta.
"Di situ titik balik kami. Banyak orang cari nitrogen, mereka tahu nitrogen ini lebih bagus dari angin biasa, apa lagi untuk jarak jauh seperti mudik. Saat itu meledak, per hari sampai Rp2 juta omzetnya. Dari pagi sampai sahur ramai terus," tuturnya.
Tak puas dengan raihannya tersebut, pria kelahiran kota Pemalang 28 Februari 1970 kembali mencoba mengembangkan bisnisnya dengan memberikan proposal ke PT Pertamina sebagai mitra resmi SPBU Pertamina. Namun hal itu tidak mudah, pasalnya Pertamina memiliki standar pelayanan yang memberikan isi angin gratis di setiap SPBU.
Tapi sang pemilik SPBU Harapan Indah yang telah menjadi saksi kesuksesan booth Green Nitrogen membantu dengan memberikan rekomendasi positif terhadap dirinya. Pihak Pertamina pun akhirnya luluh dan memberikan peluang untuk mengisi booth Green Nitrogen di 10 SPBU milik Pertamina.
Darim kerja kerasnya tersebut, akhirnya membuahkan hasil, kini Green Nitrogen miliknya dipercayai untuk mengisi 1.000 SPBU Pertamina di Indoneia. Hingga saat ini jumlah outletnya lebih dari 300 booth. Setengahnya merupakan milik mitra sedangkan setengahnya lagi milik PT Global Insight Utama yang merupakan nama perusahaan milik Adang.
0 Response to "Awal Mula Lahirnya Bisnis Angin Nitrogen"
Posting Komentar